Melodi Kereta adalah melodi pendek yang dimainkan saat kereta tiba atau meninggalkan stasiun. Di Jepang ada beberapa melodi yang dimainkan di setiap stasiun, berfungsi untuk memperingatkan dan membangunkan orang yang mengantuk, selain membawa rasa lega dari keberangkatan dan kedatangan kereta api.
Melodi stasiun kereta di Jepang, yang dikenal sebagai "hassha merodii" (発車メロディー), memainkan peran penting dalam pengalaman penumpang, menandakan keberangkatan dan kedatangan dengan cara yang harmonis. Komposisi ini tidak hanya membantu dalam pengaturan platform, tetapi juga mencerminkan budaya dan sejarah setempat.
Indeks Konten
Asal Usul Melodi Kereta
Melodi kereta pertama diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Keihan Electric Railway. Sebelumnya, stasiun menggunakan lonceng atau jingle sederhana untuk memberi tahu penumpang tentang kedatangan kereta. Dengan kemajuan teknologi, terutama pada tahun 1980-an, melodi berevolusi menjadi komposisi yang lebih rumit, termasuk karya musik klasik dan tema orisinal.
Tujuan utama dari melodi-melodi ini adalah ganda: memperingatkan penumpang tanpa menyebabkan kecemasan dan menciptakan identitas suara yang unik untuk setiap stasiun. Alih-alih suara yang nyaring yang mempercepat orang, seperti yang terjadi di banyak tempat di dunia, Jepang mengadopsi sistem yang membuat kehidupan sehari-hari lebih menyenangkan.

Melodi Musim Terkenal dan Komponisnya
Setiap musim memiliki melodi atau tema sendiri, seringkali terinspirasi oleh elemen budaya atau sejarah wilayah tersebut. Berikut adalah beberapa yang paling ikonik:
1. "Seseragi" - Jalur Yamanote
Dikomposisikan oleh Minoru Mukaiya, salah satu komposer utama melodi kereta, "Seseragi" adalah sebuah klasik yang diputar di berbagai stasiun di jalur Yamanote. Mukaiya, yang juga merupakan pemain keyboard di band jazz Casiopea, dikenal karena komposisi menariknya yang membangkitkan ketenangan.
2. "It's a Small World" - Stasiun Maihama
Stasiun Maihama, yang terletak dekat dengan taman hiburan Tokyo Disneyland, memainkan lagu terkenal dari Disney, "It’s a Small World". Pilihan ini menciptakan suasana ajaib bagi pengunjung, menghubungkan pengalaman kereta dengan pesona Disney.
3. Tema Astro Boy - Stasiun Takadanobaba
Di Stasiun Takadanobaba, para penumpang disambut dengan tema pembuka dari anime klasik Astro Boy, yang dibuat oleh Osamu Tezuka. Pilihan ini adalah penghormatan kepada koneksi historis daerah tersebut dengan budaya otaku.
3. "Kōjō no Tsuki" (Bulan di Atas Kastil yang Hancur) - Stasiun Bungotaketa
Diciptakan pada tahun 1901 oleh Rentarō Taki, "Kōjō no Tsuki" adalah sebuah karya klasik Jepang yang dimainkan di stasiun Bungotaketa, di Prefektur Ōita. Taki menghabiskan sebagian masa mudanya di kota Taketa dan menulis karya tersebut terinspirasi oleh reruntuhan Kastil Oka. Melodi ini diadopsi oleh stasiun pada tahun 1951, menjadikannya salah satu yang pertama menggunakan musik untuk menandai keberangkatan.

5. Komposisi Minoru Mukaiya
Minoru Mukaiya, mantan keyboardist dari band jazz fusion Casiopea, bertanggung jawab atas lebih dari 200 melodi di lebih dari 110 stasiun di Jepang. Kecintaannya pada kereta dan musik mengarah pada penciptaan jingle unik yang mencerminkan suasana setiap stasiun. Misalnya, melodi stasiun Ebisu terinspirasi dari iklan bir Yebisu, menghubungkan musik dengan sejarah lokal.
Apakah Anda merasakan Nostalgia?
Ada begitu banyak melodi sehingga saya merasa bingung dan tidak tahu harus menyebutkan yang mana. Beberapa adalah lagu-lagu klasik, tetapi sebagian besar dimainkan dalam MIDI yang terdiri dari suara 8bit. Mengingat banyak suara dari Nintendo atau bahkan yang lebih sederhana. Beberapa stasiun seperti Shin-Okubo dan Ueno memutar suara telepon yang sederhana. Lihat video di bawah ini dan ikuti semua melodi dari jalur yamanote.